Showing posts with label Peternakan. Show all posts
Showing posts with label Peternakan. Show all posts

Thursday, 5 April 2012

Budidaya Ayam Kate/Serama

Ayam serama sedang menjadi ayam unggulan. Permintaan ayam asal Malaysia ini melonjak seiring maraknya kontes ayam yang suka berlenggak-lenggok di atas catwalk. Sebulan, pesanan yang datang ke satu pembudidaya bisa mencapai 50 ekor.

Bagi Anda pencinta unggas untuk kontes kecantikan, nama ayam serama mungkin sudah tidak asing lagi. Ayam asal Malaysia ini memang terkenal unik karena memiliki karakter postur yang kerdil. Bahkan, menurut American Poultry Association dan American Bantam Association, ayam serama merupakan jenis ayam terkecil di dunia.

Ukuran tubuh serama dewasa hanya sekepal tangan orang dewasa. Beratnya pun hanya sekitar 300 gram per ekor. Meski bodinya imut, ayam ini suka pamer, dengan membusungkan dada dan berjalan gemulai layaknya di atas catwalk.


Haryono, pembudidaya ayam serama di Bogor, mengatakan, biasanya, sambil berjalan hilir mudik, ayam serama seringkali membusungkan dada dan mengepakkan sayap menunjukkan kehebatannya. Ayam kerdil ini pun gemar sekali menarik kepalanya ke belakang hingga membentuk huruf S."Inilah yang kemudian menjadi penilaian penting dalam kontes serama di Tanah Air," ujarnya.

Namun, serama tak selamanya mampu menunjukkan kehebatannya di atas catwalk. Layaknya, manusia, ayam serama pun sering kali mengalami bad mood. Apabila sedang tidak berhasrat tampil, saat kontes dimulai sang ayam hanya berjalan hilir mudik kebingungan sambil menggigiti bulu-bulunya.

Haryono menuturkan, permintaan ayam jenis ini semakin meningkat khususnya sejak kontes-kontes ayam semakin marak mulai 2009. Permintaan tumbuh pesat terutama di Kediri, Jakarta, dan Banyuwangi.

Kontes ayam serama biasanya dibagi dalam enam kelas, yakni kelas pejantan dewasa A (berat 360 gram ke bawah), kelas pejantan dewasa B (361-400 gram), pejantan muda (umur 6-9 bulan), pejantan remaja (3-6 bulan), betina, serta anakan (1-3 bulan).


Semakin kecil ukurannya dan terlihat proporsional, harga ayam serama semakin meroket, bisa Rp 20 juta-Rp 30 juta per ekor. Apalagi, kalau corak bulunya terang, membuat harganya bisa sampai Rp 50 juta per ekor. "Tentu saja, total gelar juara yang pernah dimenangkan juga menjadi nilai tambah," ungkap Haryono.

Haryono mengaku bisa mendapatkan pemasukan per bulan hingga Rp 125 juta dari hasil penjualan sekitar 35 ekor ayam serama. Ia mematok harga ayam dewasa mulai dari Rp 4 juta hingga Rp 5,5 juta per ekor. "Saya lebih fokus menerima tawaran dari daerah Jabodetabek dan Kediri," ujarnya.

Alim Sukrisna yang memulai budidaya ayam serama sejak lima bulan lalu mengatakan, saat ini dia bisa menjual 50 ekor serama per bulan. Ia pun meraih pemasukan sekitar Rp 180 juta tiap bulan.

Sedangkan Krisna menjual seekor ayam serama mulai harga Rp 3 juta-Rp 5 juta. "Tergantung kualitas dan postur si ayam," ujar Krisna yang membudidayakan ayam ini di Magelang. Secara umum, semakin kecil dan proporsional posturnya, semakin mahal harganya. Krisna juga menjual anakan berumur satu hingga dua minggu dengan harga Rp 85.000-Rp 200.000 per ekor.

Menurut Krisna, permintaan ayam serama makin banyak karena kontes ayam lagi booming di negara kita. Permintaan pun kini datang dari luar Jawa, seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatra dan Maluku.

Beternak ayam serama gampang-gampang susah. Kesulitan terbesarnya adalah dalam proses penetasan telur. Perawatan ayam asal Malaysia juga terbilang susah, terutama yang disiapkan untuk mengikuti kontes. Pemilik harus menjaga betul pola makan ayam serama, termasuk rajin menjemurnya.

Dalam budidaya ayam serama, Haryono, peternak ayam kerdil di Bogor ini, bilang bahwa yang perlu mendapat perhatian adalah masalah cuaca. Maklum, cuaca sangat mempengaruhi kesuburan ayam serama. Cuaca yang terlalu dingin bisa menurunkan kemampuan ayam betina untuk bertelur.

Tapi, ini bisa disiasati dengan pemberian pakan untuk mempertahankan panas tubuh si ayam cebol itu. "Ayam yang dipelihara di daerah dingin harus memperoleh pakan dengan kandungan karbohidrat tinggi, seperti jagung," kata Haryono.

Hanya saja, tak terus-terusan diberi jagung lantaran pemberian jagung terlalu banyak dapat merontokkan bulu ayam. Harus diselingi pakan lain, semisal jangkrik dan tauge.

Kalau ayam serama sudah bertelur, "Kesulitan terbesarnya mungkin dalam penetasan," ungkap Alim Sukrisna, peternak ayam serama di Magelang. Ia mengatakan, seekor ayam betina unggul hanya mampu bertelur 6 hingga tujuh butir dalam sebulan, dan hanya setengahnya yang bisa menetas.

Karena itu, menurut Alim, kunci penting saat menetaskan telur ayam serama yaitu, suhu dan kelembapan. Suhu dalam proses penetasan tidak boleh lebih atau kurang dari 37,5°C - 38°C. Kelembapan udara harus selalu disesuaikan dengan usia telur.

Untuk telur yang berumur satu hingga dua minggu, kelembapan diatur pada kisaran 65%-70%. Dua sampai tiga hari menjelang menetas, kelembapan telur harus ditambah hingga kisaran 95%-100%. "Alat pengukur kelembapan sudah ada pada alat penetas," ujar Alim.

Pengaturan kelembapan ini sangat penting, sebab kondisi udara yang terlalu kering akan membuat kulit telur ayam serama menjadi keras. Akibatnya, anak ayam serama kesulitan memecah cangkang telur sehingga bisa berujung pada kematian.

Nah, untuk bisa menang dalam kontes, perawatan ayam serama harus ekstra. Sebab, bisanya, ayam yang menang tak hanya penampilannya saja yang menarik, tapi juga harus memiliki bobot badan seringan mungkin.

Untuk itu, hindari pakan yang banyak mengandung lemak. Selain itu, tiga hari menjelang lomba, ayam serama hanya boleh disuguhi beras merah atau gabah dengan porsi dua-tiga sendok makan, pagi dan sore.

Soal perawatan bulu, cukup dengan rajin menjemur ayam serama pada pukul 8-10 pagi hari. Sebelum mandi sinar matahari, sebaiknya ayam dimandikan dengan air dulu. Kalau perlu setiap sebulan sekali ayam dikeramas dengan shampo. "Keramas harus dilakukan pada saat cuaca cerah, setelah itu segera dihanduki dan dijemur," kata Alim.

Ada baiknya, ayam serama juga mendapat asupan vitamin E untuk menjaga kecantikan bulu. Termasuk pakan yang mengandung fosfor dan kalsium, semacam sotong atawa kulit cumi.

Alim menambahkan, ayam serama juga harus dilatih berkonsentrasi supaya tampil prima saat melenggak-lenggok di atas panggung. "Ayam tidak boleh mematok karpet atau kabur dari panggung," katanya. Caranya, sekitar dua-tiga minggu sebelum kontes, ayam serama harus dibiasakan berada di atas karpet.

Friday, 9 March 2012

Budidaya Ayam Kampung

BETERNAK ayam buras, apabila ditangani secara intensif, baik dengan sistem kandang rent maupun battery mampu menghasilkan daging dan telur, yang sangat digemari masyarakat dan tak pernah sepi dari konsumen.

Secara keseluruhan, peranan pemeliharaan ayam buras dapat meningkatkan pendapatan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga. Daging dan telurnya, merupakan sumber protein hewani yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Kotorannya pun, selain merupakan sumber pupuk bagi kesuburan tanaman, juga sangat baik untuk pakan (ransum) ikan, sehingga pertumbuhan ikan menjadi dua kali lebih cepat dari pemberian ransum biasa.

Memilih Bibit

Memilih ayam babon (calon induk) beserta pejantannya, merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas ayam buras. Untuk indukan, hendaknya berasal dari jenis ayam lokal yang sudah beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat.

Postur tubuhnya pun, perlu diperhitungkan, karena babon yang baik akan terlihat dari tubuhnya yang bulat dengan punggung datar dan lebar, mata tajam dengan gerakan gesit dan lincah. Begitu pula untuk pejantan, penyeleksiannya tidak jauh berbeda.

Setelah bibit tersedia, dengan sebelumnya melalui proses seleksi ketat, tinggal kita memikirkan perkandangan. Kandang untuk ayam buras, berfungsi sebagai tempat untuk istirahat (tidur), dan tempat berlindung dari gangguan-gangguan luar, seperti terik matahari, hujan dan gangguan binatang buas.
Pembuatan kandang, jangan sekali-kali ditempatkan pada lokasi yang becek (lembab), karena sangat mempengaruhi terhadap kesehatan ayam itu sendiri. Tetapi harus dekat dengan sumber air, karena air merupakan salahsatu kebutuhan pokok seperti layaknya makhluk hidup lainnya.

Untuk pembuatan kandang ayam, tentu tidak asal jadi. Karena kandang untuk anak ayam, berfungsi sebagai pengganti induknya. Perlu juga diperhatikan, kehangatan dan ventilasi udaranya sehingga ayam tetap sehat.

Dalam pemeliharaan dengan menggunakan induk buatan (breeder), setiap meter persegi cukup untuk 28 ekor anak ayam, untuk ayam muda 16 ekor, sedangkan untuk ayam bertelur hanya cukup untuk 6 ekor saja termasuk satu jantan.

Bila kita membuat kandang sistem battery, ukurannya yaitu panjang 40 cm, lebar 22-25 cm, tinggi 40 cm, dan ketinggian lantai kandangnya sekitar 2%. Itu berlaku untuk satu ekor, yang biasanya kandang jenis ini diproyeksikan untuk memproduksi telur konsumsi.

Bahan makanan untuk ayam buras, selain yang mengandung protein hewani seperti tepung ikan, bekicot, keong, juga diperlukan berupa biji-bijian antara lain jagung, gabah, kacang-kacangan, dedak (huut = Sunda), bungkil kelapa, bungkil kacang serta hijauan.

Ada beberapa perbedaan antara susunan makanan ayam buras yang menggunakan sistem kandang rent dan sistem battery.Selain makanan, penyediaan air pun sangat perlu diperhatikan, karena terkadang timbulnya kematian ayam bersumber dari kurangnya perhatian peternak terhadap air minum. Air minum harus benar-benar bersih, dan selalu tersedia dalam jumlah cukup. Dan tempat air minum, harus disimpan di sudut kandang atau digantung.

Pencegahan Penyakit

Agar usaha beternak ayam terhindar dari serangan penyakit, perlu dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin, karena upaya ini merupakan tindakan efektif dan lebih menguntungkan daripada mengobati ternak yang sudah terserang.

Langkah awal pencegahan, dilakukan terhadap anak ayam DOC (Day Old of Chicken) hingga umur 4 minggu, cukup melakukan vaksinasi ND (tetelo) dengan cara tetes mata atau hidung.

Dalam melaksanakan vaksinasi, perlu diperhatikan kondisi ayam, di mana ayam harus dalam keadaan sehat, alat yang digunakan harus steril, dan vaksinasi dilakukan di tempat teduh (tidak terkena sinar matahari langsung). Vaksin ND dilakukan dengan pola 4-4-4 (4 hari, 4 minggu, 4 bulan) dan dilakukan pengulangan tiap 4 bulan sekali.

Bila ayam ada yang terserang penyakit tsb, segera dipotong, bila mati dibakar dan dikubur supaya tidak menular kepada yang lainnya. Jenis penyakit selain ND (Newcastle Disease), alias Tetelo, juga terdapat penyakit Cocsidiosis (berak darah), Snot (influensa), Pullorum, dan cacingan. Jika terdapat tanda-tanda ayam terserang penyakit, segera ambil tindakan, atau memanggil dokter hewan yang ada.-