Turi bisa dimanfaatkan untuk tanaman
peneduh di kebuh maupun halaman rumah. Banyak orang memanfaatkan
bunganya sebagai bahan baku lalapan yang enak dan bergizi. Bukan hanya
itu, hampir seluruh bagian tanaman ini bermanfaat untuk meredam beragam
keluhan.Bukan hanya sebagai campuran nasi pecel, turi, terutama
bunganya, bisa digunakan untuk membuat urap, yakni sayur-mayur rebus
dicampur kelapa parut yang dibumbui. Selain untuk dikonsumsi, bunga
berwarna putih atau merah tua itu juga berkhasiat obat.
Kaya Manfaat
Isnandar, ahli dan pengembang tanaman obar dari Sidoarjo, Jawa Timur, menilai bahwa hampir seluruh bagian tanaman turi ini bisa dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Serat dalam pepagan (jaringan terluar yang melapisi batang kayu) dapat diolah dan dipintal menjadi benang untuk jala. Daun dan ranting mudanya untuk pakan ternak.
Bunganya mengandung vitamin B. Polong mudanya bisa digunakan sebagai sayur. Bahkan, biji turi bisa dimanfaatkan sebagai pengganti kedelai dalam pembuatan tempe, meski saat ini sudah jarang dilakukan.Daunnya bersifat tonik dan digunakan sebagai obat kuat dan antipiretik, penyembuh perut kembung, kolik (perut kejang), diare, disentri, dan kolera. Tumbukan daun turi juga berkhasiat sebagai obat luar.
Cairan daun dan batangnya sering digunakan sebagai obat kumur pembersih mulut dan kerongkongan. Getahnya, dalam bentuk tepung atau perasan, bersifat astrigen. Getah tersebut mengandung beberapa zat pewarna seperti agatin, basorin, dan zantoagatin.Di India, turi dianggap sangat berkhasiat. Semua bagian pohonnya dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit buta senja karena mengandung banyak vitamin A.
Daun turi oleh penduduk Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah, biasa digunakan sebagai bahan pewatna tradisional. Daun turi juga dimanfaatkan untuk menyembuhkan keputihan, sakit tenggorokan, kuku jari bengkak, batuk, dan mengatasi hidung berlendir atau sakit kepala.
Untuk meredakan demam nifas, daun turi ditumbuk, lalu air perasannya diminum. Bagian akarnya dimanfaatkan untuk batuk berdahak dan pegal linu.
Turi merupakan tananam asli Indonesia, tetapi kini banyak ditanam di Amerika Latin, Australia, dan Afrika Selatan. Pohonnya bisa tumbuh dengan cepat, sehingga dalam satu tahun saja turi sudah menghasilkan bunga dan polong.Dari banyak tumbuhan yang ada, turi tergolong tumbuhan yang hampir seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan. Kayunya menjadi bahan baku kertas, kayu bakar, dan arang.
Daun dan ranting muda juga merupakan makanan ternak yang kaya protein dan tak jarang dimanfaatkan sebagal pupuk hijau. Daunnya mengandung saponin, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sabun setelah diremas-remas dalam air untuk mencuci pakaian.Sari kulit batang pohon turi digunakan untuk menguatkan dan mewarnai jala ikan. Kulit batang tun merah kadang dijual dengan nama kayu timor.
Turi berbunga merah lebih banyak dipakai dalam pengobatan karena memang lebih berkhasiat. Mungkin karena kadar taninnya lebih tinggi, sehingga lebih manjur untuk pengobatan luka ataupun disentri.Hasil beberapa penelitian, bunga turi memiliki potensi untuk melembutkan kulit dan obat pencahar. Kulit batang dapat mengurangi rasa sakit (analgetik), penurun panas (antipiretik), astringen, perangsang muntah, dan tonik. Daunnya memiliki kemampuan mencairkan gumpalan darah, menghilangkan sakit, sebagai pencahar ringan dan peluruh kencing (diuretik).
Kaya Manfaat
Isnandar, ahli dan pengembang tanaman obar dari Sidoarjo, Jawa Timur, menilai bahwa hampir seluruh bagian tanaman turi ini bisa dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Serat dalam pepagan (jaringan terluar yang melapisi batang kayu) dapat diolah dan dipintal menjadi benang untuk jala. Daun dan ranting mudanya untuk pakan ternak.
Bunganya mengandung vitamin B. Polong mudanya bisa digunakan sebagai sayur. Bahkan, biji turi bisa dimanfaatkan sebagai pengganti kedelai dalam pembuatan tempe, meski saat ini sudah jarang dilakukan.Daunnya bersifat tonik dan digunakan sebagai obat kuat dan antipiretik, penyembuh perut kembung, kolik (perut kejang), diare, disentri, dan kolera. Tumbukan daun turi juga berkhasiat sebagai obat luar.
Cairan daun dan batangnya sering digunakan sebagai obat kumur pembersih mulut dan kerongkongan. Getahnya, dalam bentuk tepung atau perasan, bersifat astrigen. Getah tersebut mengandung beberapa zat pewarna seperti agatin, basorin, dan zantoagatin.Di India, turi dianggap sangat berkhasiat. Semua bagian pohonnya dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit buta senja karena mengandung banyak vitamin A.
Daun turi oleh penduduk Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah, biasa digunakan sebagai bahan pewatna tradisional. Daun turi juga dimanfaatkan untuk menyembuhkan keputihan, sakit tenggorokan, kuku jari bengkak, batuk, dan mengatasi hidung berlendir atau sakit kepala.
Untuk meredakan demam nifas, daun turi ditumbuk, lalu air perasannya diminum. Bagian akarnya dimanfaatkan untuk batuk berdahak dan pegal linu.
Turi merupakan tananam asli Indonesia, tetapi kini banyak ditanam di Amerika Latin, Australia, dan Afrika Selatan. Pohonnya bisa tumbuh dengan cepat, sehingga dalam satu tahun saja turi sudah menghasilkan bunga dan polong.Dari banyak tumbuhan yang ada, turi tergolong tumbuhan yang hampir seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan. Kayunya menjadi bahan baku kertas, kayu bakar, dan arang.
Daun dan ranting muda juga merupakan makanan ternak yang kaya protein dan tak jarang dimanfaatkan sebagal pupuk hijau. Daunnya mengandung saponin, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sabun setelah diremas-remas dalam air untuk mencuci pakaian.Sari kulit batang pohon turi digunakan untuk menguatkan dan mewarnai jala ikan. Kulit batang tun merah kadang dijual dengan nama kayu timor.
Turi berbunga merah lebih banyak dipakai dalam pengobatan karena memang lebih berkhasiat. Mungkin karena kadar taninnya lebih tinggi, sehingga lebih manjur untuk pengobatan luka ataupun disentri.Hasil beberapa penelitian, bunga turi memiliki potensi untuk melembutkan kulit dan obat pencahar. Kulit batang dapat mengurangi rasa sakit (analgetik), penurun panas (antipiretik), astringen, perangsang muntah, dan tonik. Daunnya memiliki kemampuan mencairkan gumpalan darah, menghilangkan sakit, sebagai pencahar ringan dan peluruh kencing (diuretik).
No comments:
Post a Comment
komment disini ya..