Cara budidaya kayu jabon terbaru. Seiring dengan meningkatnya
kebutuhan kayu di masyarakat ditambah dengan adanya larangan menebang
kayu hutan negara oleh pemerintah maka menanam tanaman kayu jabon dapat
menjadi solusi akan kebutuhan tersebut. Jabon atau yang lebih dikenal
masyarakat banjar dengan nama kelampayan merupakan jenis kayu daun lebar
ringan dengan sifat kayu keras, berwana putih krem hingga kekuningan,
kelas awet V dan kelas kuat III-IV. Tajuk atau citra pohon jabon seperti
payung besar.
Jenis pohon ini pada usia 5 sampai 6 tahun mempunyai lingkar batang
sebesar 40 – 50 cm dengan bebas cabang mencapai 60 % dari tinggi pohon.
Sehingga tanaman jabon dapat dipanen saat usia tersebut. Namun idealnya
tanaman kayu jabon mempunyai puncak masa panen pada usia 10 sampa 15
tahun.
Merupakan salah satu jenis kayu / pohon yang pertumbuhannya sangat cepat
dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada :
- Ketinggian : 10-2000m dpl
- Curah hujan : 1250-3000m/th
- Perkiraan suhu :100 C – 400 C
- Kondisi tanah (PH) :4,5 – 7,5.
Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu
lainnya, termasuk albasia (sengon). Dari hasil uji coba yang telah kami
lakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa
kriteria, diantaranya sebagai berikut :
Banyak sekali kelebihan jabon dibanding dengan pohon kayu lain misalnya kita bandingkan dengan sengon, diantaranya
daunnya tidak disukai ternak, sehingga tidak perlu khawatir terjadi
pencurian daun, daun jabon akan rontok sendiri, itu akan membuat kayu
jabon lurus rata ke atas tidak ada benjolan seperti sebutkan di atas,
tidak dihinggapi tumor karat. Kayu jabon juga lebih banyak manfaatnya
dibanding kayu sengon, lebih banyak diserap oleh banyak industri
diantaranya kayu lapis, industri meubel, Tripleks, pulp, Papan, produsen
peti buah, Alas sepatu, mainan anak-anak dan korek api. perawatan lebih
mudah, dapat bertumbuh di berbagai jenis tanah seperti; tanah liat,
tanah lempung atau pun tanah berbatu, pertumbuhan lebih cepat dan siap
panen di umur 4 tahun ataupun 5 tahun
Pertumbuhan pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya :
1. diameter batang dapat tumbuh berkisar 10cm/th
2. tinggi batang pada usia 12 tahun dapat mencapai 20 meter, sehingga pada usia 6-8 tahun sudah dapat dipanen.
· BATANG
1. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
2. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang dan tidak memerlukan perlakuan khusus dalam budidayanya.
Karena jenisnya yang berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat
seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan pada industri kayu lapis
(plywood), bahan baku meubel dan furniture, serta bahan bangunan non
kontruksi.
Keunggulan inilah yang membuat pemasaran kayu jabon sama sekali tidak
mengalami kesulitan, bahkan industri kayu lapis siap untuk membeli
setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas.
Budidaya tanaman jabon akan memberikan berbagai keuntungan yang sangat
menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Dari hasil
perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah dipanen pada
usia 8-10 tahun (asumsi harga terendah, dan batang terkecil) pada
setiap batang kayu jabon diperoleh :
- tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12m
- diameter batang rata-rata 30 cm
Maka dari tiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual
sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga perkubik saat ini Rp 1.000.000,00
Sehingga harga terendah 1 batang pohon jabon usia 8-10 tahun minimal seharga Rp 1.500.000,00
Harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 :
1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000
Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat
kebutuhan / permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya, sedangkan
persediaan kayu jabon semakin lama semakin terbatas.
Dalam 1 Ha lahan, dapat ditanam sebanyak 500 batang bibit jabon dengan jarak 4×5 m.
unik sekali yah pohon jambon
ReplyDeletewaktu sholat hari ini