Untuk
memperoleh tanaman kelapa sawit yang berkualitas, salah satunya adalah
dengan melaukan pembibitan yang benar. Karena proses pembibitan ini aka
sangat berpengaruh terhadap kualitas dan rpoduksi dari tanaman kelapa
sawit dikemudian harinya. Oleh karena itu berikut adalah cara pembibitan
kelapa sawit yang baik.
I. Persyaratan Benih
Benih
yang baik untuk bibit kelapa sawit harus berasal dari indukan yang
jelas dan berkualitas baik. Saat ini di Indonesia terdapat 6 (enam)
produsen benih resmi dalam negeri yang menyediakan benih untuk bibit
kelapa sawit yaitu Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT London
Sumatera (Lonsum), PT Socfin, PT Tunggal Yunus Estate, PT Dami Mas
Sejahtera dan PT Bina Sawit Makmur.
Benih-benih
yang dihasilkan oleh produsen resmi ini telah mengalami proses
introduksi yang sedemikian rupa dan berulang-ulang sehingga menghasilkan
kualitas sangat baik, berasal dari indukan yang jelas asal usulnya
seperti Delidura dan bapak Pisifera.
II. Pengecambahan Benih
1. Cara yang biasa dilakukan oleh PPKS Medan
a. Melepaskan tangkai buah dari spikeletnya.
b. Waktu
pemeraman tandan buah dilakukan selama tiga hari dan sekali-sekali
disiram air. Kemudian pisahkan buah dari tandannya dan diperam lagi
selama tiga hari.
c. Proses
yang dilakukan untuk memisahkan daging buah dari bijinya, buah
dimasukkan kedalam mesin pengaduk. Kemudian cuci biji yang dihasilkan
dengan menggunakan air, setelah itu masukkan kedalam larutan Dithane M-45 0,2% selama kira-kira tiga menit. Keringkan dan seleksi untuk memperoleh biji yang berukuran seragam.
d. Proses
selanjutnya semua benih yang telah ditreatment disimpan di dalam suatu
ruangan tertentu yang telah diatur bersuhu berkisar 27ºC dan kelembaban
berkisar 60-70% sebelum dikecambahkan.
2. Cara lainnya
a. Melakukan
perendaman biji dalam air selama 6 – 7 hari, penggantian air dilakukan
secara rutin setiap hari, lalu rendam dalam larutan Dithane M - 45 0,2% selama lebih kurang dua menit, selanjutnya biji dikeringanginkan.
b. Biji
yang telah selesai ditreatment dimasukkan kedalam kaleng pengecambahan
dan ditempatkan dalam ruangan dengan temperatur berkisar 39ºC dan
kelembaban berkisar 60 – 70% selama enampuluh hari. Selanjutnta setiap
tujuh hari benih dikeringanginkan selama tiga menit.
c. Setelah
enampuluh hari rendam benih dalam air sampai kadar air 20 – 30% dan
dikeringanginkan lagi. Masukkan biji ke dalam larutan Dithane M – 45 0,2% selama lebih kurang dua menit.
d. Selanjutnya
benih disimpan diruangan dengan suhu yang sudah diatur berkisar 27ºC.
Setelah sepuluh hari benih berkecambah, pada hari ke 30 tidak digunakan
lagi.
III. Teknik Pembibitan Benih Berkecambah
Secara umum terdapat dua teknik pembibitan yaitu cara dua tahap melalui dederan (prenursery)
dan cara langsung tanpa dederan. Lahan pembibitan dibersihkan, diatur
perataannya dan dilengkapi dengan instalasi penyiraman. Ada beberapa
model jarak tanam biji dipembibitan yaitu 50 x 50 cm, 60 x 60 cm, 65 x
65 cm, 70 x 70 cm, 80 x 80 cm, 85 x 85 cm, 90 x 90 cm atau 100 x 100 cm
dalam bentuk segitiga sama sisi. Kebutuhan bibit per hektar dapat
diketahui berkisar antara 12.500 sampai 25.000 butir tergantung jarak
tanam yang akan digunakan. Sebelumnya agar disiapkan dan disesuaikan
segala persyaratan yang diperlukan seperti yang sudah disampaikan dalam gambaran umum persyaratan tumbuh dalam tulisan sebelumnya.
1. Cara tak langsung
a. Dederan
Kecambah dimasukkan ke dalam polybag
12 x 23 cm atau 15 x 23 cm berisi 1,5 – 2,0 kg tanah lapisan atas yang
telah diayak. Kecambah di tanam dan dibenamkan sedalam dua cm. Tanah di polybag harus selalu terjaga kelembabannya. Simpan polybag
dibedengan dengan diameter berkisar 120 cm. Setelah berumur 3 – 4 bulan
dan berdaun emapat sampai lima helai bibit dipindahkan kemudian ditanam
ke pembibitan.
b. Pembibitan
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polybag 40
x 50 cm atau 45 x 60 cm setebal 0,1 mm yang berisi 15 – 30 kg tanah
lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah di dalam polybag sampai lembab. Polybag disusun diatas lahan yang telah diratakan dan diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak seperti disebutkan diatas.
2. Cara langsung
Cara
ini pada prinsipnya untuk melakukan penghematan terutama dalam hal
penggunaan tenaga dan biaya. Kkecambah langsung ditanam di dalam polybag ukuran besar seperti pada cara pembibitan.
IV. Pemeliharaan pembibitan/penyemaian
1. Tindakan pemeliharaan dilakukan pada bibit di dederan dan di pembibitan.
a. Penyiraman dilakukan dua kali sehari kecuali jika ada hujan lebih dari 7 – 8 mm. Kebutuhan air sekitar 2 liter untuk setiap polybag.
b. Gulma
yang tumbuh dicabut atau disemprot dengan herbisida setiap tiga bulan.
Penyiangan dilakukan 2 – 3 kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan
pertumbuhan gulma. Pemulsaan adalah cara lain untuk mencegah gulma
dengan cara menaburkan serasah di polybag sekaligus upaya mempertahankan kelembaban.
c. Proses
penyeleksian bibit yang tumbuh abnormal, berpenyakit dan mempunyai
kelainan genetis harus dibuang. Proses seleksi dilakukan pada saat
berumur 4 dan 9 bulan.
d. Pemupukan dilakukan berapa kali selama masa pembibitan, diberikan urea atau pupuk majemuk.
2. Pemberian pupuk di pembibitan
a. Umur bibit 4 – 5 minggu larutan urea 0,2%, 3 – 4 liter larutan/100 bibit dalam satu minggu rotasi.
b. Umur bibit 6 – 7 larutan urea 0,2%, dosis 4 – 5 liter larutan/100 bibit dalam satu minggu rotasi.
c. Umur bibit 8 – 16 minggu ; rustica 15.15.6.4 dosis 1 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
d. Umur bibit 17 – 20 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 5 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
e. Umur bibit 21 – 28 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 8 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
f. Umur bibit 29 – 40 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 15 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
g. Umur bibit 41 – 48 minggu, rustica 12.12.17.2 dosis 17 gram/bibit dalam 2 minggu rotasi.
V. Pembiakan dengan Kultur Jaringan
Bahan
pembiakan berupa sel akar biasa disebut sebagai metode Inggris dan sel
daun biasa disebut sebagai metode Perancis. Metode ini mampu
memperbanyak bibit tanaman dengan tingkat produksi tinggi dengan skala
yang besar dan pertumbuhan tanaman seragam.
VI. Seleksi Bibit
Proses
penyeleksian bibit dilakukan sebanyak dua kali yaitu penyeleksian di
pembibitan pendahuluan/dederan dan pembibitan utama. Tanaman-tanaman
yang tidak memenuhi standar kebutuhan seperti bentuknya yang abnormal
dibuang, ciri-ciri :
a. Postur bibit terkulai
b. Postur bibit kerdil, tidak tumbuh sempurna
c. Postur bibit meninggi dan kaku
d. Terkena serangan penyakit
e. Bentuk anak daun tidak tumbuh sempurna
f. Anak daun tidak membelah dengan sempurna
No comments:
Post a Comment
komment disini ya..