Riau
berpotensi untuk menjadi sentra produksi industri perikanan nasional.
Pasalnya, produksi industri budidaya perikanan khususnya jenis catfish atau ikan berkumis jumlahnya terbilang besar.
Hal
itu diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, usai
membuka acara Catfish Day III di Pekanbaru, Rabu (6/7/2011).
Fadel
mengungkapkan, secara nasional produksi ikan berkumis seperti jenis
patin, lele, baung, dan selais terus meningkat. Pada 2014 produksi ikan
patin dan lele ditargetkan bisa mencapai 2,7 juta ton. Sementara di Riau
ikan patin dan lele jadi komoditas unggulan di sektor perikanan.
Tahun
ini saja, menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau,
angka produksi patin mencapai 383 ribu ton sedangkan lele 366 ribu ton.
Pada 2014 ditargetkan produksi ikan patin di Riau sudah mencapai 1.883
juta ton sementara ikan lele 900 ribu ton. Untuk itu dua kabupaten,
Kampar dan Rokan Hilir kini tengah disiapkan jadi sentra produksi
perikanan.
“Kedua
jenis ikan itu adalah produk unggulan budidaya minopolitan, Riau yang
memang jadi sentra produksi kedua jenis ikan itu diharapkan juga bisa
terus meningkatkan produksinya dengan cara memanfaatkan teknologi dan
sistem budidaya yang lebih baik,” tandasnya.
Untuk
itu, lanjut dia, pemerintah pusat pun mensuport agar Riau mampu
mengembangkan industri perikanannya, tak terkecuali pada sektor industri
hilirnya. Pasalnya, industri hilir perikanan dinilai juga mampu memberi
multiplier effect yang besar terhadap perekonomian masyarakat.
“Saya
sudah naikkan anggaran dua kali lipat untuk Riau. Kami juga bantu
pembangunan pabrik pengolahan ikan di Kampar sekitar Rp 7,5 miliar. Ini
untuk mendorong pengembangan industri perikanan sampai ke hilirnya,”
pungkas Fadel. (*)
No comments:
Post a Comment
komment disini ya..