PEMBENIHAN
Kegiatan
ini bertujuan untuk memperoleh benih pada ukuran /umur tertentu
biasanya dicari benih selepas masa pendederan. Benih ikan patin
diperoleh dari hasil tangkapan di perairan umum, biasanya ditangkap
dengan menggunakan jala atau jaring pagi hari menjelang musim kemarau.
Tempat yang menyediakan benih ikan patin Balai Pemeliharaan Air Tawar di
Jawa Barat. Benih ditampung dalam wadah dengan kondisi air selalu
bersih selama 2 minggu, usahakan terhindar dari sengatan matahari.
Sebelum benih ditebar, dipelihara dulu dalam jaring selama 1 (satu)
bulan,selanjutnya dipindahkan ke dalam hampang yang sudah disiapkan.
Usaha Pembenihan ikan patin meliputi beberapa tahap, secara garis besar sebagai berikut :
a) Pemilihan calon induk siap pijah.
b) Persiapan hormon perangsang/kelenjar hipofise dari ikan donor (ikan mas)
c) Kawin suntik (induce breeding).
d) Pengurutan (striping).
e) Penetasan telur.
f) Perawatan larva.
g) Pendederan.
h) Pemanenan.
Peralatan Dan Prasarana
Dibutuhkan
lokasi yang dekat dengan sumber air dan bebas dari banjir. Untuk
memudahkan pengairan kolam secara gravitasi, kolam dibangun di lahan
yang landai dengan kemiringan 2-5% . .
a. Kolam pemeliharaan induk
Luas
kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Bentuk
kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau kolam
tanah dengan dilapisi anyaman bambu bagian dalamnya. Pintu pemasukan air
bisa dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk pengeluaran
air sebaiknya berbentuk monik.
b. Kolam pemijahan
Tempat
pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok. Ukuran/luas kolam
pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan dengan bentuk kolam
empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa untuk 1 ekor induk dengan
berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah
ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah pembuangan, untuk
menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu pemasukan bisa dengan
pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai pralon (kalau ukuran kolam
kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam penetasan pada dasarnya sama
dengan kolam pemijahan dan seringkali juga untuk penetasan menggunakan
kolam pemijahan. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk
dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.
c. Kolam pendederan
Bentuk
kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan pendederan
ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama dengan luas
25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak. Pemasukan air
bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan dengan pintu berbentuk
monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat pintu
pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya
benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar
kolam dibuat miring ke arah pembuangan. Petak tambahan air yang
mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu dibuat bak
pengendapan dan bak penyaringan.
PEMBIBITAN IKAN PATIN
Menyiapkan Bibit
Induk
yang ideal adalah dari kawanan patin dewasa hasil pembesaran dikolam
sehingga dapat dipilihkan induk yang benar-benar berkualitas baik. Bibit
yang hendak dipijahkan bisa berasal dari hasil pemeliharaan dikolam
sejak kecil atau hasil tangkapan dialam ketika musim pemijahan tiba.
Perlakuan dan Perawatan Bibit
Induk
patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus
didalam sangkar terapung. Selama pemeliharaan, induk ikan diberi makanan
khusus yang banyak mengandung protein.Upaya untuk memperoleh induk
matang telur yang pernah dilakukan oleh Sub Balai penelitian Perikanan
Air Tawar Palembang adalah dengan memberikan makanan berbentuk gumpalan
(pasta) dari bahan-bahan pembuat makanan ayam dengan komposisi tepung
ikan 35%, dedak halus 30%, menir beras 25%, tepung kedelai 10%, serta
vitamin dan mineral 0,5%. Makanan diberikan lima hari dalam seminggu
sebanyak 5% setiap hari dengan pembagian pagi hari 2,5% dan sore hari
2,5%. Selain itu, diberikan juga rucah dua kali seminggu sebanyak 10%
bobot ikan induk. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat kematangan
gonad.
Ciri-ciri induk patin yang sudah matang gonad dan siap dipijahkan adalah
a. Induk betina
- Umur tiga tahun.
- Ukuran 1,5-2 kg.
- Perut membesar ke arah anus.
- Perut terasa empuk dan halus bila di raba.
- Kloaka membengkak dan berwarna merah tua.
- Kulit pada bagian perut lembek dan tipis.
- kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya seragam.
b. Induk jantan
- Umur dua tahun.
- Ukuran 1,5-2 kg.
- Kulit perut lembek dan tipis.
- Bila diurut akankeluar cairan sperma berwarna putih.
- Kelamin membengkak dan berwarna merah tua.
Benih
ikan patin yang berumur 1 hari dipindahkan ke dalam akuarium berukuran
80 cm x 45 cm x 45 cm. Setiap akuarium diisi dengan air sumur bor yang
telah diaerasi. Kepadatan penebaran ikan adalah 500 ekor per akuarium.
Aerator ditempatkan pada setiap akuarium agar keperluan oksigen untuk
benih dapat tercukupi. Untuk menjaga kestabilan suhu ruangan dan suhu
air digunakan heater atau dapat menggunakan kompor untuk menghemat dana.
Benih
umur sehari belum perlu diberi makan tambahan dari luar karena masih
mempunyai cadangan makanan berupa yolk sac atau kuning telur. Pada hari
ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur
ayam yang direbus. Selanjutnya berangsur-angsur diganti dengan makanan
hidup berupa Moina cyprinacea atau yang biasa dikenal dengan kutu air
dan jentik nyamuk.
Pada
usaha budidaya yang semakin berkembang, tempat pembenihan dan
pembesaran sering kali dipisahkan dengan jarak yang agak jauh.
Pemindahan benih dari tempat pembenihan ke tempat pembesaran memerlukan
penanganan khusus agar benih selamat. Keberhasilan transportasi benih
ikan biasanya sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik maupun kimia
air, terutama menyangkut oksigen terlarut, NH3, CO2 , pH, dan suhu air.
PEMBESARAN IKAN PATIN
Pembesaran ikan patin ummnya dilakukan di kolam, di jala apung, melalui sistem pen dan dalam karamba.
a. Pembesaran ikan patin di kolam dapat dilakukan melalui sistem monokultur maupun polikultur.
b.
Pada pembesaran ikan patin di jala apung, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah: lokasi pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan
jala apung, bagaimana kondisi perairan dan kualitas airnya serta proses
pembesarannya.
c.
Pada pembesaran ikan patin sistem pen, perlu diperhatikan: pemilihan
lokasi, kualitas air, bagaimana penerapan sistem tersebut, penebaran
benih, dan pemberian pakan serta pengontrolan dan pemanenannya.
d.
Pada pembesaran ikan patin di karamba, perlu diperhatikan masalah:
pemilihanlokasi, penebaran benih, pemberian pakan tambahan, pengontrolan
dan pemanenan.
Hampang
dapat terbuat dari jaring, karet, bambu atau ram kawat yang dilengkapi
dengan tiang atau tunggak yang ditancapkan ke dasar perairan. Lokasi
yang cocok untuk pemasangan hampang : kedalaman air ± 0,5-3 m dengan
fluktuasi kedalaman tidak lebih dari 50 cm, arus tidak terlalu deras,
tetapi cukup untuk sirkulasi air dalam hampang. Perairan tidak tercemar
dan dasarnya sedikit berlumpur. Terhindar dari gelombang dan angin yang
kencang serta terhindar dari hama, penyakit dan predator (pemangsa).
Pada perairan yang dasarnya berbatu, harus digunakan pemberat untuk
membantu mengencangkan jaring. Jarak antara tiang bambu/kayu sekitar
0,5-1 m.
Pemeliharaan Pembesaran
1) Pemupukan
Pemupukan
kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu
dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak- anyaknya.
Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan
dosis 50-700 gram/m2
2) Pemberian Pakan
Pemberian
makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang
diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan
peliharaan. Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan
kenaikan berat badan ikan dalam hampang. Hal ini dapat diketahui dengan
cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang
dipelihara (smpel).
3) Pemeliharaan Kolam dan Tambak
Selama
pemeliharaan, ikan dapat diberi makanan tambahan berupa pellet setiap
hari dan dapat pula diberikan ikan-ikan kecil/sisa (ikan rucah) ataupun
sisa dapur yang diberikan 3-4 hari sekali untuk perangsang nafsu
makannya.
No comments:
Post a Comment
komment disini ya..