Tumbuhan
merayap atau tegak tinggi mencapai 5 - 35 cm, tumbuh liar pada
tempat-tempat yang lembab, terbuka maupun yang teduh di sisi jalan atau
lapangan rumput. Di pulau Jawa tumbuhan ini terdapat dari pantai sampai
pegunungan dengan ketinggian 3.000 meter diatas permukaan laut.
Mempunyai
batang lunak dan bercabang-cabang. Daunnya majemuk menjari tiga yang
anak daunnya berbentuk jantung dengan warna hijau muda. Bunga keluar
dari ketiak daun, berwarna kuning berbentuk payung kecil-kecil. Buah
berupa kotak lonjong, tegak, bagian ujungnya seperti paruh, bila sudah
masak berwarna coklat merah yang pecah bila disentuh.
Nama lokal:
Calincing (Indonesia, Jawa), Mala-mala (Maluku); Rempi, semanggen,
semanggi gunung, cembicenan (Jawa); Daun asam kecil lela, semanggi
(Sumatra); Cu jiang cao (China).;
Kegunaan: (1) Demam, flu, (2)
Hepatitis, diare (3) Infeksi saluran kencing (4)Tekanan darah tinggi (5)
Kekemahan badan ( Neurasthenia) (6) Menghentikan perdarahan (7) Peluruh
haid
Pemakaian: 30 - 60 gr, direbus, minum.
Pemakaian
luar: (1) Luka, koreng, gigitan serangga, biang keringat, eczema, luka
bakar, bisul: Tanaman segar dilumatkan, dipakai pada bagian badan yang
ada kelainan.
(2) Seduhan tumbuhan herba segar dipakai untuk obat kumur pada radang mulut, menghilangkan bau mulut.
(3) Obat bisul: herba segar dilumatkan, ditambah gula merah, tempelkan ke tempat yang bisul.
Cara pemakaian: (1) Hepatitis kronis: 30 gr. - 40 gr. direbus, untuk 2 kali minum.
(2) Seduhan daun untuk mengobati sakit perut (diare), sariawan.
(3) Menghentikan perdarahan: Tumbuhan segar ditumbuk, kemudian diperas, airnya dicampur dengan madu secukupnya, minum.
(4)
Peluruh haid: Daun dianginkan sampai kering (bukan dijemur), kemudian
digiling menjadi bubuk. 9 gr. bubuk ditambah 1 sloki arak putih yang
sudah dihangatkan, diminum sebelum makan pagi.
(5) Batu saluran kencing: 60 gr. herba segar ditambah 60 gr. arak manis, dipanaskan menjadi setengahnya. Sehari 3 x 1/3 bagian
No comments:
Post a Comment
komment disini ya..