Manfaat Buah Leci Untuk Kesehatan.
Leci yang manis kaya zat gizi karena mengandung kadar vitamin C dan
kalium yang tinggi. Zat-zat yang ada dalam leci dapat mencegah dan
mengobati aneka penyakit, antara lain batuk, luka lambung, dan
hipertensi.
Buah leci (Litchi chinensis Sonn)
berasal dari provinsi Kwantung dan Fukien di Cina Selatan. Pada tahun
1873 tanaman ini menyebar ke Hawaii, kemudian ke Florida, AS pada tahun
1883. Provinsi Kwantung dan Fukien di Cina terkenal sebagai produsen
terbesar buah leci, diikuti oleh India dan negara-negara lainnya.Di
Indonesia, tanaman leci belum begitu populer. Namun, karena memiliki
cita rasa yang unik dan nilai ekonomi tinggi, tanaman ini juga telah
mulai dicoba dibudidayakan di Bali (Gianyar, Tabanan, Badung) dan
Cianjur.
Leci merupakan tanaman subtropis yang
termasuk ke dalam famili Sapindaceae atau soapberry. Dikenal dengan
beberapa istilah, seperti lichi, litchi, lichee, laichi, leechee, atau
lychee. Buah leci memiliki harga jual yang tinggi, baik dalam keadaan
segar maupun dalam bentuk olahan.
Manfaat Buah Leci Untuk Kesehatan
Kandungan Leci
Setiap 100 gram buah leci, terdapat 72 mg vitamin C. Vitamin ini adalah vitamin terbanyak yang dikandung buah leci. Hanya dengan memakan sembilan buah leci, kebutuhan harian vitamin C orang dewasa akan terpenuhi. Buah ini juga rendah lemak sehingga baik dikonsumsi oleh orang yang sedang berdiet ataupun hanya mempertahankan berat badan.
Setiap 100 gram buah leci, terdapat 72 mg vitamin C. Vitamin ini adalah vitamin terbanyak yang dikandung buah leci. Hanya dengan memakan sembilan buah leci, kebutuhan harian vitamin C orang dewasa akan terpenuhi. Buah ini juga rendah lemak sehingga baik dikonsumsi oleh orang yang sedang berdiet ataupun hanya mempertahankan berat badan.
Kandungan sukrosa dan glukosa buah leci
juga sangat melimpah. Mengonsumsi buah leci pada malam hari dapat
menambah cadangan energi untuk keesokan harinya. Kandungan gula di
dalamnya sangat bervariasi, tergantung varietas leci. Selain itu, leci
adalah sumber serat pangan (dietary fiber) yang lumayan. Sebab, setiap
100 gram buah leci, serat yang dimiliki sekitar 1,3 gram.
Membantu Pertumbuhan dan Mencegah Kanker
Selama ini, anggur merah dianggap paling baik untuk kesehatan jantung. Namun, berdasarkan penelitian di Prancis, ditemukan bahwa leci memiliki kandungan polifenol 15% lebih tinggi daripada anggur merah. Polifenol berguna untuk mencegah kerusakan jaringan sel tubuh yang bisa menyebabkan kanker. Penelitian tersebut dimuat dalam Journal of Nutrition. “Polifenol berperan sebagai benteng pertahanan yang melindungi tubuh dari serangan penyakit dan kerusakan sel,” kata David Grotto, penulis buku 101 Foods That Could Save Your Life!
Selama ini, anggur merah dianggap paling baik untuk kesehatan jantung. Namun, berdasarkan penelitian di Prancis, ditemukan bahwa leci memiliki kandungan polifenol 15% lebih tinggi daripada anggur merah. Polifenol berguna untuk mencegah kerusakan jaringan sel tubuh yang bisa menyebabkan kanker. Penelitian tersebut dimuat dalam Journal of Nutrition. “Polifenol berperan sebagai benteng pertahanan yang melindungi tubuh dari serangan penyakit dan kerusakan sel,” kata David Grotto, penulis buku 101 Foods That Could Save Your Life!
Selain itu, di dalam buah leci, terdapat
kalsium, fosfor, dan magnesium. Ketiga mineral ini sangat penting untuk
anak-anak dalam masa pertumbuhan. Mineral ini juga diperlukan oleh
orang dewasa untuk menghambat laju osteoporosis.
Membantu Menurunkan Hipertensi
Kadar kalium yang terdapat dalam buah leci sangat tinggi. Kalium sangat berguna untuk meningkatkan keteraturan denyut jantung. Potasium, nama lain kalium, juga bagus untuk mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh. Selain itu, buah ini juga dapat dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Kadar kalium yang terdapat dalam buah leci sangat tinggi. Kalium sangat berguna untuk meningkatkan keteraturan denyut jantung. Potasium, nama lain kalium, juga bagus untuk mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh. Selain itu, buah ini juga dapat dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Manfaat Buah Leci Untuk Kesehatan
Padat Gula
Kandungan air pada buah leci cukup tinggi, yaitu sekitar 77 – 83 persen, kadar energinya mencapai 66 kkal per 100 gram. Sebagian besar energi berasal dari karbohidrat (gula), yaitu sebesar 59,5 kkal, sisanya dari protein dan lemak berturut-turut sebesar 2,8 kkal dan 3,7 kkal. Kandungan karbohidrat pada buah leci cukup tinggi (16,53 g per 100 g buah) yang terdiri dari berbagai jenis gula.
Kandungan air pada buah leci cukup tinggi, yaitu sekitar 77 – 83 persen, kadar energinya mencapai 66 kkal per 100 gram. Sebagian besar energi berasal dari karbohidrat (gula), yaitu sebesar 59,5 kkal, sisanya dari protein dan lemak berturut-turut sebesar 2,8 kkal dan 3,7 kkal. Kandungan karbohidrat pada buah leci cukup tinggi (16,53 g per 100 g buah) yang terdiri dari berbagai jenis gula.
Leci mengandung sukrosa dan glukosa
melimpah, sehingga mengonsumsi buah leci pada malam hari dapat menambah
cadangan energi untuk keesokan harinya. Kandungan gula yang terkandung
pada leci sangat bervariasi tergantung dari varietas, tetapi umumnya
mencapai 10–13 persen. Leci juga merupakan sumber serat pangan (dietary
fiber) yang lumayan, yaitu sekitar 1,3 g per 100 g daging buah.Kadar
lemak pada buah leci sangat rendah, sehingga sangat baik untuk
dikonsumsi oleh semua kelompok usia, termasuk juga bagi yang sedang
berdiet untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan. Karena itu,
tidak ada batasan berapa banyak leci yang sebaiknya dikonsumsi per
harinya.
Vitamin C dan Kalium
Vitamin yang paling menonjol pada buah leci adalah vitamin C dengan kadar 71,5 mg per 100 gram daging buah. Dengan mengonsumsi 100 gram buah leci, sudah dapat memenuhi lebih dari 100 persen kebutuhan vitamin C dalam sehari.
Vitamin yang paling menonjol pada buah leci adalah vitamin C dengan kadar 71,5 mg per 100 gram daging buah. Dengan mengonsumsi 100 gram buah leci, sudah dapat memenuhi lebih dari 100 persen kebutuhan vitamin C dalam sehari.
Vitamin C merupakan antioksidan alami
yang sangat berguna untuk melawan serangan radikal bebas, penyebab
penuaan dini, dan berbagai penyakit kanker. Berdasarkan keyakinan
tersebut, dewasa ini vitamin C banyak ditambahkan ke dalam berbagai
produk pangan olahan.
Mineral yang menonjol pada buah leci
adalah potasium 171 mg, fosfor 31 mg, magnesium 10 mg, dan kalsium 5 mg.
Walaupun dengan kadar yang rendah, leci juga mengandung zat besi, seng,
tembaga, natrium, selenium, serta mineral lainnya.
Kalsium, fosfor, dan magnesium merupakan
tiga serangkai mineral penting untuk pembentukan tulang dan kerangka
tubuh yang normal, sehingga sangat dibutuhkan anak-anak yang sedang
dalam masa pertumbuhan dan juga oleh orang dewasa untuk menghambat laju
osteoporosis.
Tembaga merupakan salah satu mineral
antioksidan. Kekurangan mineral ini dapat menggangu mekanisme normal
tubuh dalam mengeliminasi keberadaan radikal bebas yang senantiasa
terbentuk di dalam tubuh.
Mineral tembaga (Cu) dapat membentuk
kompleks dengan sistem enzim antioksidan Superoksida Dismutase (SOD)
yang berperan dalam menetralisasi radikal superoksida.
Hal yang sangat menarik perhatian dari
komposisi mineral leci adalah perbandingan antara potasium (K) dan
sodium (Na) yang sangat tinggi, yaitu 171:1. Hal ini tentu sangat
menguntungkan karena makanan olahan yang kita konsumsi sehari-hari
umumnya mengandung Na tinggi, tetapi sangat rendah K. Hal tersebutlah
yang menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penderita hipertensi di
Indonesia.
Kalium (disebut juga sebagai potasium)
sangat berperan penting dalam meningkatkan keteraturan denyut jantung,
mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi lainnya ke
sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel
tubuh, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Dengan
demikian, patut disayangkan jika proses pengolahan pangan seringkali
menyebabkan rendahnya rasio kalium terhadap natrium, akibat pemakaian
garam dapur dan MSG (penyedap rasa) yang berlebihan.
Konsumsi bahan pangan yang tinggi K
diharapkan dapat mengimbangi tingginya Na akibat konsumsi makanan yang
banyak mengandung MSG dan garam. Rasio Na dan K dalam makanan
sehari-hari yang sangat dianjurkan adalah 1:1. Komposisi gizi secara
lengkap dari buah leci dapat dilihat pada Tabel 1.
Kadar asam pada buah leci mencapai
0,20–0,64 persen. Jenis asam paling dominan adalah asam malat yang
mencapai 80 persen, sedangkan 20 persen sisanya terdiri dari asam
sitrat, suksinat, levulinat, fosfat, glutarat, malonat, dan asam laktat.
Kombinasi gula dan berbagai jenis asam tersebut menyebabkan leci
memiliki cita rasa yang manis dan menyegarkan.
Obati Batuk dan Luka Lambung
Dalam sejarah pengobatan, buah leci dipercaya dapat mengobati batuk serta memiliki efek yang menguntungkan untuk menyembuhkan gastralgia, tumor, dan pembesaran kelenjar.
Dalam sejarah pengobatan, buah leci dipercaya dapat mengobati batuk serta memiliki efek yang menguntungkan untuk menyembuhkan gastralgia, tumor, dan pembesaran kelenjar.
Telah dilaporkan bahwa pemberian leci
segar di Florida, dapat menyembuhkan luka lambung, sehingga penderita
yang sebelumnya merasa terganggu dapat kembali menikmati makanan dengan
enak. Penyebab pasti dari hal tersebut belum diketahui secara ilmiah.
Seperti halnya buah lengkeng dan
aprikot, buah leci juga tergolong ke dalam buah yang bersifat panas
(karena kebanyakan matang di hawa dingin), sehingga sangat cocok
dikonsumsi kelompok orang yang badannya lemah dingin.
Energi vital dan limpa mereka kebanyakan
lemah, metabolisme dasarnya rendah, tubuhnya kurang menghasilkan
energi, kaki dan tangannya juga terasa dingin di hari-hari yang panas
sekalipun. Wajah mereka lebih putih daripada orang biasa, dan jarang
merasa haus, serta tidak suka mengonsumsi makanan dingin. Buah-buahan
yang bersifat panas sangat bermanfaat bagi mereka.
Semoga Bermanfaat dan Menambah wawasan kita semua..
Terimakasih.
No comments:
Post a Comment
komment disini ya..